cover
Contact Name
asep miftahudin
Contact Email
donztsm@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bagas.afyad@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta utara,
Dki jakarta
INDONESIA
The Indonesian Journal of Infectious Diseases
ISSN : 23546077     EISSN : 25991698     DOI : -
The Indonesian Journal of Infectious Disese (IJID) is a peer-reviewed journal published by RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. It specializes in infectious disease : emerging disease, new emerging disease issues and tropical medicine). IJID has been published twice a year in Indonesian since 2013 and started from 2018 IJID will be fully published in Open Journal System (OJS).
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 2 (2020): The Indonesian Journal of Infectious Disease" : 5 Documents clear
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Infeksi Oportunistik Tuberkulosis pada Pasien HIV di RSPI Sulianti Saroso Tahun 2015-2019 Amelia Pradipta; Mondastri Korib Sudaryo; Adria Rusli
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 6 No. 2 (2020): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v6i2.104

Abstract

Latar belakang: Human Immunodeficiency Virus (HIV) menjadi masalah utama kesehatan global yang sedang dihadapi oleh berbagai negara, termasuk Indonesia. Penderita HIV lebih rentan untuk terkena infeksi oportunistik, salah satunya tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan infeksi oportunistik tuberkulosis pada pasien HIV di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2015-2019. Metode: Studi case control dilakukan dengan menggunakan data register pra-ART dan rekam medis. Jumlah sampel sebanyak 465 responden, yang terdiri dari 155 kasus dan 310 kontrol. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat, bivariat menggunakan chi-square, dan multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil: Hasil uji regresi logistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna secara statistik antara stadium HIV dengan infeksi oportunistik tuberkulosis (OR=33,03; 95% CI : 14,96 – 72,89) dengan nilai p <0,001, tetapi tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara usia, jenis kelamin, jumlah CD4, jumlah viral load, pendidikan, status bekerja, perilaku seks berisiko, transfusi darah, dan penggunaan napza suntik dengan infeksi oportunistik tuberkulosis. Kesimpulan: Stadium HIV merupakan faktor determinan infeksi oportunistik tuberkulosis pada pasien HIV. Saran: Diperlukan skrining awal mendeteksi TB pada setiap stadium HIV khususnya pada stadium lanjut (III-IV) yang melakukan kunjungan di klinik Pokja.
Kepatuhan Minum ARV pada Anak dengan HIV Nuraidah Nuraidah; Farida Murtiani
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 6 No. 2 (2020): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v6i2.107

Abstract

Latar Belakang: Anak dengan HIV menjalani terapi ARV jangka panjang yang berpengaruh terhadap pengobatan dan status kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efek samping dengan kepatuhan minum obat Antiretroviral (ARV) dan menganalisis kepatuhan minum obat dengan status tumbuh kembang anak dan penyakit penyerta. Metode: Desain penelitian crossectional. Sampel dalam penelitian ini adalah anak dengan HIV yang menjalani terapi ARV di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta. Pengambilan sampel dengan total sampling dengan total 56 anak. Hasil: Analisis efek samping dengan kepatuhan diperoleh nilai P-value 1,000 > 0,05. Analisis Kepatuhan dengan status tumbuh kembang diperoleh nilai P-value 1,000 > 0,05. Analisis kepatuhan minum ARV dengan penyakit penyerta diperoleh nilai P-value 0,004 < 0,05. Kesimpulan: kepatuhan minum ARV berhubungan dengan penyakit penyerta selama pengobatan.
Analysis of the Restriction of Vancomycin Use in Hospitals Before, During and After the Implementation of the Antimicrobial Resistance Control Program (ARCP) Eustachius Hagni Wardoyo; Didit Yudhanto; I Gede Yasa Asmara; Claresta Salsabila; Ajeng Retno
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 6 No. 2 (2020): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v6i2.109

Abstract

Background: A policy restricting the use of vancomycin was a pilot project for the implementation of the Antimicrobial Resistance Control Program (ARCP) in RSUD Nusa Tenggara Barat in 2018. There were three phases of the ARCP in hospitals, namely preparation, execution, and monitoring. This research aimed to evaluate the quality of vancomycin prescribing before, during, and after the implementation of ARCP in 2017–2019. Method: Descriptive analysis was conducted of all the vancomycin prescriptions before, during, and after the implementation of ARCP in 2018. All medical records of cases requiring vancomycin prescriptions during the research period was evaluated: patient characteristics, culture test results, and clinical diagnoses. The quality of vancomycin prescriptions, which was expressed as follows: “Vancomycin prescriptions are intended only for infections caused by Gram-positive pathogens, particularly Staphylococcus aureus, that are resistant to methicillin (MRSA), Enterococcus sp (Vancomycin-sensitive enterococci)” was evaluated. Results: There were sixty-one cases of vancomycin prescribing; 21 female and 40 male patients, with a mean age of 23 years (0–82 years). Overall, there were 41 positive cultures, 5 negative cultures, and 15 no-cultures. The diagnoses were moderate to severe infections: sepsis, pneumonia, post-surgery infections, CNS infections, low birth weight, septic shocks, and chronic obstructive lung diseases. The urinary tract infection was present as a mild infection. The prescription quality indicators ‘vancomycin is prescribed only for moderate to severe infections’ and ‘prescribed only for Gram-positive pathogens’ altogether increased. Conclusion: There was improvement in the vancomycin prescription quality after the implementation of the vancomycin restriction policy.
Asuhan Keperawatan pada Anak Tersangka Miokarditis Difteri di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2017- 2018 Widia Astuti AW; Herlina Herlina; Bambang Setiaji
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 6 No. 2 (2020): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v6i2.110

Abstract

Latar belakang: Banyaknya kasus difteri pada anak yang dirawat dibutuhkan asuhan keperawatan yang professional. Mutu asuhan keperawatan dapat tergambar dari dokumentasi proses asuhan keperawatan yang telah dilakukan. Metode: Kajian ini dilakukan untuk mengetahui proses asuhan keperawatan yang telah diberikan pada anak tersangka Miokarditis Difteri di RSPI Sulianti Saroso pada tahun 2017-2018. Sebanyak 10 responden dalam studi ini dan penelitian ini menggunakan analisis deskriptif analitik dengan metode pengumpulan data dengan cara retrospektif dengan mengumpulkan data sekunder dari catatan rekam medis pasien dengan kasus tersangka miokarditis difteri pada tahun 2017-2018. Hasil: 90% usia penderita tersangka Miokarditis Difteri dalam rentang usia 4-10 tahun, 70% jenis kelamin laki-laki, sebagian besar responden berasal di wilayah Provinsi Jawa Barat, 90% memiliki gejala klinis selama 2 hari sampai 1 minggu, 100% menderita demam, nyeri menelan, dan terdapat pseudomembran yang luas pada dinding faring, uvula, tonsil maupun pallatum dan mengalami gangguan irama jantung, 70% responden memiliki riwayat imunisasi dasar yang tidak lengkap, dan 80% responden tersangka miokarditis difteri meninggal dunia. Kesimpulan: Proses asuhan keperawatan sudah sesuai dengan pedoman standar asuhan keperawatan pada anak dengan difteri, hanya perlu perbaikan formulir-formulir dokumentasi asuhan keperawatan agar mutu pelayanan keperawatan semakin baik.
Evaluasi Surveilans Penyakit Tuberkulosis (TB) di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2017 Anita Puspitasari Dyah Nugroho; Rosamarlina Rosamarlina; Adria Rusli; Kunti Wijiarti; Bambang Setiaji
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 6 No. 2 (2020): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v6i2.112

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan M.tuberkulosis, menyerang semua usia melalui droplet orang yang telah terinfeksi. Di RSPI Sulianti Saroso terdapat tantangan berupa perbedaan output surveilans TB yaitu data akhir karena surveilans TB dilaksanakan di beberapa unit kerja. Tujuan: Mendapatkan gambaran pelaksanaan surveilans TB melalui evaluasi input, proses dan output sistem surveilans. Metode: Kualitatif desain studi evaluasi. Hasil: Surveilans TB tahun 2017 dilaksanakan Bidang Pengkajian Epidemiologi dan Pokja TB/MDR-TB. Hasil evaluasi input ada perbedaan definisi kasus pada tiap unit. Hasil evaluasi proses tidak ada diseminasi informasi. Hasil evaluasi output terdapat perbedaan pemenuhan indikator dan perbedaan cara perolehan data. Kesimpulan dan Saran: Terdapat dua unit yang melaksanakan surveilans TB yaitu Bidang Pengkajian Epidemiologi dan Pokja TB/MDR-TB, diperlukan peningkatan kapasitas SDM dan peningkatan kualitas data TB untuk pemenuhan indikator pelaporan

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol. 9 No. 1 (2023): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 8 No. 2 (2022): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 8 No. 1 (2022): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 7 No. 2 (2021): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol 7, No 2 (2021): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 7 No. 1 (2021): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol 7, No 1 (2021): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 6 No. 2 (2020): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol 6, No 2 (2020): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol 6, No 1 (2020): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 6 No. 1 (2020): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 5 No. 2 (2019): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol 5, No 2 (2019): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol 5, No 1 (2019): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 5 No. 1 (2019): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 4 No. 2 (2018): The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 4, No 2 (2018): The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 4 No. 1 (2018): The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 4, No 1 (2018): The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 3, No 2 (2016): The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 3 No. 2 (2016): The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 3 No. 1 (2016): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES Vol 3, No 1 (2016): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES Vol 2, No 2 (2015): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES Vol 2, No 1 (2015): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES Vol 1, No 01 (2013): The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 1, No 3 (2013): The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 1, No 2 (2013): The Indonesian Journal of Infectious Diseases More Issue